Nintendo Akhirnya Jelaskan Alasan Mengapa Game Pokémon Selalu Dirilis Berpasangan
Jakarta, 7 November 2025 — Setelah lebih dari dua dekade menjadi misteri bagi para penggemar, Nintendo dan The Pokémon Company akhirnya memberikan penjelasan resmi mengenai alasan utama mengapa setiap game Pokémon selalu dirilis dalam dua versi berbeda.
Mulai dari era klasik Pokémon Red & Blue di tahun 1996 hingga Pokémon Scarlet & Violet yang dirilis pada 2022, pola rilis berpasangan ini telah menjadi ciri khas unik dalam sejarah industri gim.
Kini, penjelasan yang muncul langsung dari pihak pengembang memberi perspektif baru tentang strategi desain, filosofi sosial, dan nilai ekonomi di balik tradisi tersebut.
Tradisi yang Telah Menjadi Identitas
Sejak awal peluncuran Pokémon Red dan Pokémon Green di Jepang pada tahun 1996, Nintendo telah menetapkan model rilis ganda untuk waralaba ini.
Setiap versi memiliki daftar monster (Pokémon) eksklusif yang tidak bisa didapat di versi satunya, sehingga mendorong pemain untuk berinteraksi dan bertukar (trade) dengan orang lain untuk melengkapi Pokédex.
Konsep tersebut menjadi salah satu fondasi utama yang membedakan Pokémon dari RPG lainnya — di mana kerja sama antar pemain menjadi bagian dari pengalaman utama, bukan sekadar tambahan.
Pihak Nintendo menyebut bahwa ide rilis berpasangan ini muncul dari keinginan sang pencipta, Satoshi Tajiri, yang terinspirasi dari masa kecilnya mengoleksi serangga dan bertukar dengan teman-teman di lingkungan sekitar.
Ketika gim Pokémon dikembangkan, ia ingin mereplikasi pengalaman sosial itu dalam bentuk digital.
Dengan merilis dua versi berbeda, pemain memiliki “alasan alami” untuk berinteraksi dan membangun komunitas — nilai yang hingga kini tetap melekat di setiap seri.
Bukan Sekadar Strategi Bisnis
Selama bertahun-tahun, banyak yang berasumsi bahwa rilis berpasangan hanyalah strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan.
Namun dalam wawancara terbaru dengan salah satu produser dari The Pokémon Company, dijelaskan bahwa tujuan awalnya jauh lebih filosofis daripada komersial.
Nintendo percaya bahwa permainan Pokémon seharusnya menciptakan ikatan sosial nyata antar pemain, bukan pengalaman tunggal yang tertutup.
Produser utama menjelaskan bahwa ketika Pokémon dirilis pertama kali, perangkat Game Boy tidak memiliki koneksi internet atau sistem multiplayer modern, sehingga pertukaran Pokémon secara lokal menggunakan link cable adalah satu-satunya cara agar pemain dapat saling berinteraksi.
Model dua versi ini menjadi solusi alami agar pemain punya motivasi untuk bertukar dan bekerja sama.
“Jika semua Pokémon bisa didapat dalam satu versi, maka semangat berbagi dan bekerja sama akan hilang,” ujar perwakilan tersebut.
“Tujuan kami bukan membuat dua versi demi keuntungan, tapi demi menjaga filosofi bahwa Pokémon adalah tentang koneksi dan persahabatan.”
Baca Juga : Next Level Mobile Gaming: 7 Inovasi yang Ubah Cara Kita Bermain
Evolusi Sistem di Era Modern
Meskipun saat ini teknologi sudah memungkinkan perdagangan Pokémon dilakukan secara daring, Nintendo tetap mempertahankan sistem dua versi sebagai warisan desain yang telah membentuk identitas franchise.
Contohnya, pada Pokémon Sword & Shield (2019), pemain masih menemukan perbedaan versi berupa Pokémon eksklusif, variasi gym leader, serta detail cerita yang sedikit berbeda.
Hal yang sama juga diterapkan pada Pokémon Scarlet & Violet (2022), di mana setiap versi menampilkan profesor dan akademi berbeda dengan tema waktu — masa lalu dan masa depan.
Dengan cara itu, Nintendo menjaga agar pemain tetap memiliki alasan untuk saling bertukar, baik melalui sistem online global maupun pertemuan komunitas lokal.
Selain itu, perbedaan versi memberikan kesempatan bagi tim kreatif untuk mengekspresikan dua sisi dunia Pokémon — misalnya konsep sains dan alam, masa lalu dan masa depan, atau tradisi dan teknologi.
Menggabungkan Aspek Sosial dan Naratif
Dalam wawancara yang sama, pihak pengembang juga mengungkap bahwa perbedaan versi bukan hanya pada sisi gameplay, tetapi juga pada arah naratif dan tema cerita.
Setiap pasangan gim Pokémon sengaja dirancang memiliki identitas emosional berbeda.
Misalnya:
-
Pokémon Sun & Moon menonjolkan hubungan spiritual dengan alam dan budaya lokal Alola.
-
Pokémon Sword & Shield menekankan semangat kompetitif dan nasionalisme wilayah Galar.
-
Pokémon Scarlet & Violet membawa tema eksplorasi ilmiah tentang waktu dan evolusi.
Dengan pendekatan ini, pemain dapat merasakan dua perspektif dunia yang saling melengkapi — meski memainkan satu versi pun tetap memberikan pengalaman penuh.
Filosofi tersebut memperkuat gagasan bahwa Pokémon bukan hanya soal menangkap monster, tetapi memahami perbedaan dan kolaborasi.
Dampak Sosial dan Budaya Global
Model rilis berpasangan juga punya dampak sosial yang besar.
Di Jepang, anak-anak sekolah sering membentuk kelompok berdasarkan versi Pokémon yang mereka mainkan.
Sementara di Barat, sejak era Pokémon Red & Blue, muncul tren komunitas bertukar Pokémon yang mempererat hubungan sosial bahkan lintas negara.
Fenomena ini masih bertahan hingga sekarang berkat sistem online seperti Pokémon Home dan Pokémon GO, yang tetap berakar pada ide pertukaran antar pemain.
Bagi Nintendo, menjaga interaksi sosial ini bukan sekadar nostalgia, tapi inti dari filosofi desain mereka selama 30 tahun terakhir.
Berbeda dari kebanyakan perusahaan gim yang fokus pada kompetisi, Pokémon justru tumbuh dari budaya kolaborasi.
Model dua versi adalah simbol dari hal itu — dua dunia berbeda yang hanya bisa lengkap jika digabungkan melalui persahabatan.
Faktor Ekonomi dan Kelebihan Pasar
Meski bukan tujuan utama, Nintendo tak menampik bahwa sistem dua versi memberikan keuntungan ekonomi signifikan.
Dengan dua edisi yang berbeda sedikit dalam konten, perusahaan dapat meningkatkan potensi penjualan tanpa membebani tim pengembang dengan biaya produksi ganda.
Namun, strategi ini dilakukan secara hati-hati agar tidak terasa eksploitatif.
Setiap versi dirancang memiliki nilai unik, sehingga pemain yang membeli satu tetap mendapat pengalaman penuh.
Bahkan, sebagian besar pemain kini lebih memilih bekerja sama daripada membeli keduanya.
Hal ini memperkuat narasi bahwa nilai sosial lebih penting daripada keuntungan langsung.
Dari Game Boy ke Era Switch: Konsistensi yang Menginspirasi
Fakta menariknya, sejak Pokémon Red & Blue hingga Scarlet & Violet, hanya ada satu pengecualian besar dari pola ini, yaitu Pokémon Yellow (1998), yang merupakan edisi tunggal spesial dengan elemen tambahan dari serial animasi.
Selebihnya, hampir semua generasi Pokémon mengikuti konsep rilis ganda — dan itu menunjukkan konsistensi visi yang luar biasa dari Nintendo dan Game Freak sebagai pengembang utama.
Kini, di era Nintendo Switch, konsep dua versi bukan hanya strategi lama yang diulang, melainkan bukti adaptasi jangka panjang terhadap perubahan zaman.
Dengan fitur online modern, cloud save, hingga integrasi dengan aplikasi mobile, semangat pertukaran tetap hidup dalam bentuk digital baru.
Perspektif Psikologi Pemain
Para peneliti game design melihat fenomena ini dari sisi psikologis juga.
Model dua versi menciptakan rasa “kepemilikan” dan “identitas sosial” bagi pemain.
Ketika seseorang memilih versi Scarlet atau Violet, misalnya, pilihan itu merefleksikan karakter atau nilai personal mereka.
Dalam konteks pemasaran modern, hal ini disebut “personal branding through gameplay”, yang secara tidak langsung memperkuat loyalitas pemain terhadap franchise.
Dengan kata lain, Nintendo tidak hanya menjual permainan — mereka menjual pengalaman sosial dan emosional yang berbeda pada tiap versi.
Masa Depan: Apakah Konsep Ini Akan Berubah?
Ketika ditanya apakah sistem dua versi akan terus dipertahankan, perwakilan The Pokémon Company menegaskan bahwa tradisi ini akan tetap menjadi bagian inti dari seri utama Pokémon, meski bentuknya mungkin akan berevolusi.
Mereka membuka kemungkinan bahwa di masa depan, perbedaan versi bisa lebih bersifat naratif daripada sekadar daftar Pokémon.
Misalnya, cerita yang bercabang dengan dampak keputusan pemain terhadap dunia di sekitarnya.
Namun satu hal pasti: semangat kolaborasi dan pertukaran tidak akan hilang.
Filosofi “Catch, Train, Trade” tetap menjadi jiwa Pokémon yang tak tergantikan, dan sistem rilis ganda adalah cara terbaik untuk mempertahankannya.
Kesimpulan: Dua Dunia, Satu Filosofi
Alasan di balik rilis berpasangan Pokémon ternyata jauh lebih dalam daripada sekadar strategi komersial.
Bagi Nintendo dan The Pokémon Company, dua versi bukan hanya dua produk — melainkan dua sisi dari nilai inti permainan: kerja sama dan koneksi antar pemain.
Dari era kabel Game Boy hingga dunia daring saat ini, prinsip itu tetap konsisten.
Di tengah industri yang semakin kompetitif, Pokémon berhasil mempertahankan ciri khas yang membuatnya unik selama hampir tiga dekade.
Dengan setiap generasi baru, dua versi Pokémon selalu menjadi pengingat sederhana bahwa perbedaan justru bisa menciptakan kebersamaan — dan mungkin itulah alasan sebenarnya mengapa dunia Pokémon tidak pernah kehilangan keajaibannya.